Pertama
kali merasakan ujian di dunia perkuliahan, merasakan hati dengan rasa takut
karena di bayanganku model dan sistem ujiannya berbeda dengan model yang
seperti aku alami selama sekolah dasar sampai sekolah menengah. Hari ini aku
ujian tengah semester mata kuliah agama, yah aku agak meremehkan entah kenapa
aku selalu meremehkan kalau ada ujian agama, aku selalu belajar mata kuliah
yang lain dari pada belajar agama, alasanku tidak belajar agama adalah setiap
hari sudah belajar agama, selama masih belum sekolah sampai detik ini sudah
belajar agama dan materi yang di berikan juga monoton itu – itu saja,
pembahasan yang dijelaskan pun juga tidak mendalam, tidak ada penjelasan yang
sangat spesifik dan terperinci, munculnya sebab akibat turunnya wahyu, yang
diajarkan hanya membaca Al-Quran lalu terjemahan dari Al-Quran dan Hadist
langsung di praktekkan tidak ada kajian yang mendalam dan hanya sebatas itu.
Bukannya aku menghina agamaku sendiri, aku selalu merasa bahwa selama ini agama
yang di ajarkan kepadaku selalu sama saja seperti apa yang di ajarkan padaku
saat masih duduk di bangku TK, aku ambil contoh aku pernah mendapat materi
kelas 8 adab makan bagaimana makan yang baik dan benar, padahal aku masih TK
sudah mendapatkannya, dan pembahasannya pun juga tidak jauh yang aku dapat saat
masih TK. Pembaca pasti akan protes bahwa agama memang itu – itu saja, kalau
agama di amandemen bukan agama yang murni dari Tuhan melainkan agama yang
dibuat oleh manusia, padahal Islam adalah agama yang asli dari Tuhan yang
sampai saat ini masih terjaga keorisinilannya, dan agama Islam pasti
kebenarannya karena langsung dari Tuhan, tapi kenapa yang di ajarkan hanya
sebatas yang sering hanya tentang lima rukun Islam yaitu syahadat, sholat,
zakat, puasa, dan pergi haji bagi yang mampu, dan pembahasannyapun tidak
mendalam sama sekali persamaan dari semua pembahasan itu semua adalah semua pembahasan hanya tertuju pada satu yaitu
untuk beribadah secara ritual, ibadah ritual banyak di ulas secara mendalam
mulai tata acara pelaksanaan, manfaat bagi kesehatan, ganjaran, bahkan ganjaran
yang di dapat pada tahun yang akan datang seperti penghapusan dosa sampai
sepuluh tahun mendatang, kalau semua beranggap seperti itu mending cukup ibadah
ritual satu lalu tidak perlu taat lagi kepada Tuhan, cukup sekali karena dosa
sudah di ampuni, seakan Agama Islam hanya terfokus untuk ibadah ritual. Lihat
lah bangsaku Bangsa Indonesia, merupakan bangsa dengan umat muslim terbesar
didunia mencapai 205 juta jiwa jumlah yang sangat banyak bahkan mayoritas agama
bangsaku 88% adalah beragama Islam, tapi kenapa dengan bangsaku dengan besarnya
penduduk muslim tapi kesejahteraan bangsaku tidak pernah terwujud cita – cita
untuk menjadi bangsa yang maju tidak bisa tercapai, bahkan bangsaku selalu
menjadi bangsa yang selalu dipermainkan oleh bangsa – bangsa barat, dengan
mudahnya membuat isu sara, diadu domba, bahkan dimanfaatkan sumber daya alam
yang merupakan hadiah dari nenek moyang terdahulu bangsa Indonesia. Coba kita
renungi bersama apakah kita sudah benar – benar menjadi muslim yang benar –
benar muslim, lihat di sekeliling lingkungan masyarakat kita kemiskinan masih
banyak tersebar dimana – mana, angka harapan hidup mayoritas penduduk Indonesia
masih rendah, tingkat penddikan Indonesia masih rendah, kemiskinan masih banyak
menimpa penduduk bangsa ini. Sebenarnya ada apa dengan Islam yang ada di bangsa
ini, Islam adalah agama rahmatan lilalamin, pemberi manfaat bagi seluruh
penjuru dunia tapi kenapa umat Islam di bangsaku tidak bisa menjadi manfaat
bagi seluruh dunia, bahkan untuk bangsanya sendiripun tidak bisa, banyak orang
– orang yang terkena kasus korupsi, perampokan, pencurian, pemerkosaan, dan
kasus – kasus yang lain pasti mereka mayoritas adalah beragama Islam entah
Islam KTP atau Islam KK yang hanya beragama sebagai formalitas belaka. Model –
model muslim seperti inilah sebagai rahmatan lilalamin, aku sadar bahwa agama
Islam adalah agama yang benar dan pasti benar karena berasal dari Tuhan
langsung seperti pernyataanku sebelumnya, tapi inilah kenyataan umat Islam di
bangsaku yang hanya mementingkan ibadah ritual, umat Islam menganggap bahwa
agama hanya sebatas ibadah ritual. Seandainya kita melihat sejarah umat Islam
pada abad 8 – 15 adalah kejayaan umat Islam di saat itu perkembangan teknologi
dan ilmu pengetahuan berkembang pesat, bahkan teknologi yang sekarang telah di
kembangkan merupakan hasil dari ilmu yang berkembang pada saat kejayaan Islam,
aku ambil contoh teknologi kedokteran yang sekarang berkembang adalah hasil
dari pemikiran dari Ibnu Sina, sebelum Wright bersaudara menemukan pesawat ternyata
umat Islam lebih dahulu menemukan pesawat terbang beliau adalah Ibnu Firnas,
dan masih banyak lagi kehebatan umat Islam terdahulu yang saharusnya kita
contoh dan tiru semangat perubahan dan perjuangan untuk menegakkan agama Allah.
Dari sekian banyaknya penemu – penemu teknologi dari umat Islam seakan semua di
tutup – tutupi agar tidak semua orang tahu, bahkan di materi pembelajaran
selama selokah juga tidak pernah di ungkit sama sekali, seperti yang aku
katakana sebelumnya pembelajaran agama Islam di sekolah sebatas bagaimana menjadi
orang yang ahli ibadah ritual sehingga menjadi orang yang individual. Semua
seakan menutup mata dengan kenyataan ini, menganggap yang kita lakukan adalah
benar dengan melakukan ibadah ritual yang rajin 24 jam ibadah melakukan ibadah
ritual seperti sholat sampai kening menjadi hitam, dzikir sampai 1000 kali
putaran, bahkan puasa sampai tubuh kering kerontang, apakah Islam di turunkan
hanya sebatas itu saja, Al-Quran diturunkan dengan berlembar – lembar tidak
hanya membahas itu – itu saja, apa gunanya 114 surah yang ada di Al-Quran kalau
hanya isinya sholat, dzikir, dan puasa, mending hanya satu halaman saja sudah
cukup kalau hanya sekedar itu, padahal Al-Quran adalah jendela dunia, dunia di
dimensi alam semesta ataupun di dimensi akhirat dan juga Al-Quran pada kejayaan
Islam adalah sebagai sumber penemuan teknologi yang terbaru, tapi kenyataan
yang sekarang ada adalah terbalik Al-Quran hanya sebagai hiasan semata, membaca
Al-Quran dengan di indah – indahkan suaranya tanpa mengerti maksud dan tujuan
dari ayat tersebut, dihafalkan sampai rambut rontok tapi tidak mengerti apa
yang terkandung dalam ayat tersebut, semua hanya akan sia – sia kalau pemikiran
sepeerti itu menjamur dalam umat Islam yang ada di bangsaku, bangsaku tidak akan
pernah maju kalau umatnya saja memiliki pemikiran seperti itu, secara tidak
sadar kita semua telah di arahkan menjadi seorang manusia robot sejak menginjak
pendidikan di sekolah dasar, dengan materi pembelajaran model ceramah, bahkan
model pembelajaran agamanya pun monoton. Bukannya aku menjelek – jelekan pendidikan
agama yang ada di bangsaku tapi aku berbicara apa adanya dengan model
pendidikan agama yang ada di bangsaku, aku tidak ingin bangsaku ini menjadi
bangsa seperti keset yang selalu diinjak – injak dan di hina oleh bangsa lain. Bangsaku
adalah bangsa dengan umat Islam terbesar di dunia, Islam adalah agama rahmatan
lilalamin. Model pendidikan agama Islam yang di praktekkan di Indonesia perlu
dibenahi dan yang paling substansi adalah membenahi metode memahami ayat
Al-Quran. Ketika aku melaksanakan ujian agama aku selalu berfikiran bahwa
banyak yang harus dibenahi dalam pemahaman masyarakat terhadap masyarakat
khususnya umat Islam Indonesia karena disinilah jutaan jiwa umat Islam berada.
0 Komentar untuk "KATANYA RAHMATAN LILALAMIN TAPI KENYATAANNYA?"