Hanya sebuah catatan pemikiran sederhana

Feat

KATANYA RAHMATAN LILALAMIN TAPI KENYATAANNYA?

Pertama kali merasakan ujian di dunia perkuliahan, merasakan hati dengan rasa takut karena di bayanganku model dan sistem ujiannya berbeda dengan model yang seperti aku alami selama sekolah dasar sampai sekolah menengah. Hari ini aku ujian tengah semester mata kuliah agama, yah aku agak meremehkan entah kenapa aku selalu meremehkan kalau ada ujian agama, aku selalu belajar mata kuliah yang lain dari pada belajar agama, alasanku tidak belajar agama adalah setiap hari sudah belajar agama, selama masih belum sekolah sampai detik ini sudah belajar agama dan materi yang di berikan juga monoton itu – itu saja, pembahasan yang dijelaskan pun juga tidak mendalam, tidak ada penjelasan yang sangat spesifik dan terperinci, munculnya sebab akibat turunnya wahyu, yang diajarkan hanya membaca Al-Quran lalu terjemahan dari Al-Quran dan Hadist langsung di praktekkan tidak ada kajian yang mendalam dan hanya sebatas itu. Bukannya aku menghina agamaku sendiri, aku selalu merasa bahwa selama ini agama yang di ajarkan kepadaku selalu sama saja seperti apa yang di ajarkan padaku saat masih duduk di bangku TK, aku ambil contoh aku pernah mendapat materi kelas 8 adab makan bagaimana makan yang baik dan benar, padahal aku masih TK sudah mendapatkannya, dan pembahasannya pun juga tidak jauh yang aku dapat saat masih TK. Pembaca pasti akan protes bahwa agama memang itu – itu saja, kalau agama di amandemen bukan agama yang murni dari Tuhan melainkan agama yang dibuat oleh manusia, padahal Islam adalah agama yang asli dari Tuhan yang sampai saat ini masih terjaga keorisinilannya, dan agama Islam pasti kebenarannya karena langsung dari Tuhan, tapi kenapa yang di ajarkan hanya sebatas yang sering hanya tentang lima rukun Islam yaitu syahadat, sholat, zakat, puasa, dan pergi haji bagi yang mampu, dan pembahasannyapun tidak mendalam sama sekali persamaan dari semua pembahasan itu semua adalah  semua pembahasan hanya tertuju pada satu yaitu untuk beribadah secara ritual, ibadah ritual banyak di ulas secara mendalam mulai tata acara pelaksanaan, manfaat bagi kesehatan, ganjaran, bahkan ganjaran yang di dapat pada tahun yang akan datang seperti penghapusan dosa sampai sepuluh tahun mendatang, kalau semua beranggap seperti itu mending cukup ibadah ritual satu lalu tidak perlu taat lagi kepada Tuhan, cukup sekali karena dosa sudah di ampuni, seakan Agama Islam hanya terfokus untuk ibadah ritual. Lihat lah bangsaku Bangsa Indonesia, merupakan bangsa dengan umat muslim terbesar didunia mencapai 205 juta jiwa jumlah yang sangat banyak bahkan mayoritas agama bangsaku 88% adalah beragama Islam, tapi kenapa dengan bangsaku dengan besarnya penduduk muslim tapi kesejahteraan bangsaku tidak pernah terwujud cita – cita untuk menjadi bangsa yang maju tidak bisa tercapai, bahkan bangsaku selalu menjadi bangsa yang selalu dipermainkan oleh bangsa – bangsa barat, dengan mudahnya membuat isu sara, diadu domba, bahkan dimanfaatkan sumber daya alam yang merupakan hadiah dari nenek moyang terdahulu bangsa Indonesia. Coba kita renungi bersama apakah kita sudah benar – benar menjadi muslim yang benar – benar muslim, lihat di sekeliling lingkungan masyarakat kita kemiskinan masih banyak tersebar dimana – mana, angka harapan hidup mayoritas penduduk Indonesia masih rendah, tingkat penddikan Indonesia masih rendah, kemiskinan masih banyak menimpa penduduk bangsa ini. Sebenarnya ada apa dengan Islam yang ada di bangsa ini, Islam adalah agama rahmatan lilalamin, pemberi manfaat bagi seluruh penjuru dunia tapi kenapa umat Islam di bangsaku tidak bisa menjadi manfaat bagi seluruh dunia, bahkan untuk bangsanya sendiripun tidak bisa, banyak orang – orang yang terkena kasus korupsi, perampokan, pencurian, pemerkosaan, dan kasus – kasus yang lain pasti mereka mayoritas adalah beragama Islam entah Islam KTP atau Islam KK yang hanya beragama sebagai formalitas belaka. Model – model muslim seperti inilah sebagai rahmatan lilalamin, aku sadar bahwa agama Islam adalah agama yang benar dan pasti benar karena berasal dari Tuhan langsung seperti pernyataanku sebelumnya, tapi inilah kenyataan umat Islam di bangsaku yang hanya mementingkan ibadah ritual, umat Islam menganggap bahwa agama hanya sebatas ibadah ritual. Seandainya kita melihat sejarah umat Islam pada abad 8 – 15 adalah kejayaan umat Islam di saat itu perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan berkembang pesat, bahkan teknologi yang sekarang telah di kembangkan merupakan hasil dari ilmu yang berkembang pada saat kejayaan Islam, aku ambil contoh teknologi kedokteran yang sekarang berkembang adalah hasil dari pemikiran dari Ibnu Sina, sebelum Wright bersaudara menemukan pesawat ternyata umat Islam lebih dahulu menemukan pesawat terbang beliau adalah Ibnu Firnas, dan masih banyak lagi kehebatan umat Islam terdahulu yang saharusnya kita contoh dan tiru semangat perubahan dan perjuangan untuk menegakkan agama Allah. Dari sekian banyaknya penemu – penemu teknologi dari umat Islam seakan semua di tutup – tutupi agar tidak semua orang tahu, bahkan di materi pembelajaran selama selokah juga tidak pernah di ungkit sama sekali, seperti yang aku katakana sebelumnya pembelajaran agama Islam di sekolah sebatas bagaimana menjadi orang yang ahli ibadah ritual sehingga menjadi orang yang individual. Semua seakan menutup mata dengan kenyataan ini, menganggap yang kita lakukan adalah benar dengan melakukan ibadah ritual yang rajin 24 jam ibadah melakukan ibadah ritual seperti sholat sampai kening menjadi hitam, dzikir sampai 1000 kali putaran, bahkan puasa sampai tubuh kering kerontang, apakah Islam di turunkan hanya sebatas itu saja, Al-Quran diturunkan dengan berlembar – lembar tidak hanya membahas itu – itu saja, apa gunanya 114 surah yang ada di Al-Quran kalau hanya isinya sholat, dzikir, dan puasa, mending hanya satu halaman saja sudah cukup kalau hanya sekedar itu, padahal Al-Quran adalah jendela dunia, dunia di dimensi alam semesta ataupun di dimensi akhirat dan juga Al-Quran pada kejayaan Islam adalah sebagai sumber penemuan teknologi yang terbaru, tapi kenyataan yang sekarang ada adalah terbalik Al-Quran hanya sebagai hiasan semata, membaca Al-Quran dengan di indah – indahkan suaranya tanpa mengerti maksud dan tujuan dari ayat tersebut, dihafalkan sampai rambut rontok tapi tidak mengerti apa yang terkandung dalam ayat tersebut, semua hanya akan sia – sia kalau pemikiran sepeerti itu menjamur dalam umat Islam yang ada di bangsaku, bangsaku tidak akan pernah maju kalau umatnya saja memiliki pemikiran seperti itu, secara tidak sadar kita semua telah di arahkan menjadi seorang manusia robot sejak menginjak pendidikan di sekolah dasar, dengan materi pembelajaran model ceramah, bahkan model pembelajaran agamanya pun monoton. Bukannya aku menjelek – jelekan pendidikan agama yang ada di bangsaku tapi aku berbicara apa adanya dengan model pendidikan agama yang ada di bangsaku, aku tidak ingin bangsaku ini menjadi bangsa seperti keset yang selalu diinjak – injak dan di hina oleh bangsa lain. Bangsaku adalah bangsa dengan umat Islam terbesar di dunia, Islam adalah agama rahmatan lilalamin. Model pendidikan agama Islam yang di praktekkan di Indonesia perlu dibenahi dan yang paling substansi adalah membenahi metode memahami ayat Al-Quran. Ketika aku melaksanakan ujian agama aku selalu berfikiran bahwa banyak yang harus dibenahi dalam pemahaman masyarakat terhadap masyarakat khususnya umat Islam Indonesia karena disinilah jutaan jiwa umat Islam berada.

Tag : Diary, Opini
0 Komentar untuk "KATANYA RAHMATAN LILALAMIN TAPI KENYATAANNYA?"

Back To Top