Ya kali ini saya akan membagikan sedikit hasil karya dari penyair hebat Indonesia Chairil Anwar disebut juga pelopor angkatan 45
Sumber : http://fithryahidayati.blogspot.co.id/2011/04/kumpulan-puisi-sastra-indonesia.html
1. PRAJURIT JAGA MALAM
Karya : Chairil Anwar
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa
nasib waktu ?
Pemuda-pemuda yang lincah yang
tua-tua keras,
bermata tajam
Mimpinya
kemerdekaan bintang-bintangnya
kepastian
ada di sisiku
selama menjaga daerah mati ini
Aku suka pada
mereka yang berani hidup
Aku suka pada
mereka yang masuk menemu malam
Malam yang
berwangi mimpi, terlucut debu......
Waktu jalan.
Aku tidak tahu apa nasib waktu !
2. MALAM
Karya : Chairil
Anwar
Mulai kelam
belum buntu
malam
kami masih
berjaga
-Thermopylae?
- jagal tidak
dikenal ?
tapi nanti
sebelum siang
membentang
kami sudah
tenggelam hilang
3.
KRAWANG-BEKASI
Karya : Chairil
Anwar
Kami yang kini
terbaring antara Krawang-Bekasi
tidak bisa
teriak "Merdeka" dan angkat senjata lagi.
Tapi siapakah
yang tidak lagi
mendengar deru kami,
terbayang kami
maju dan mendegap hati ?
Kami bicara
padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa
hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda.
Yang tinggal tulang diliputi debu.
Kenang,
kenanglah kami.
Kami sudah coba
apa yang kami bisa
Tapi kerja
belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa
Kami cuma
tulang-tulang berserakan
Tapi adalah
kepunyaanmu
Kaulah lagi
yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Atau jiwa kami
melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan
atau tidak
untuk apa-apa,
Kami tidak
tahu, kami tidak lagi bisa berkata
Kaulah sekarang
yang berkata
Kami bicara
padamu dalam hening di malam sepi
Jika ada rasa
hampa dan jam dinding yang berdetak
Kenang,
kenanglah kami
Teruskan,
teruskan jiwa kami
Menjaga Bung
Karno
menjaga Bung
Hatta
menjaga Bung
Sjahrir
Kami sekarang
mayat
Berikan kami
arti
Berjagalah
terus di garis batas pernyataan dan impian
Kenang,
kenanglah kami
yang tinggal
tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami
terbaring antara Krawang-Bekasi
4. DIPONEGORO
Karya : Chairil
Anwar
Di masa
pembangunan ini
tuan hidup
kembali
Dan bara kagum
menjadi api
Di depan sekali
tuan menanti
Tak gentar.
Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di
kanan, keris di kiri
Berselempang
semangat yang tak bisa mati.
MAJU
Ini barisan tak
bergenderang-berpalu
Kepercayaan
tanda menyerbu.
Sekali berarti
Sudah itu mati.
MAJU
Bagimu Negeri
Menyediakan
api.
Punah di atas
menghamba
Binasa di
atas ditindas
Sesungguhnya
jalan ajal baru tercapai
Jika hidup
harus merasai
Maju
Serbu
Serang
Terjang
5. PERSETUJUAN DENGAN BUNG KARNO
Karya :
Chairil Anwar
Ayo ! Bung Karno kasi tangan mari
kita bikin janji
Aku sudah cukup lama dengan bicaramu
dipanggang diatas apimu, digarami lautmu
Dari mulai tgl.
17 Agustus 1945
Aku melangkah
ke depan berada rapat di sisimu
Aku sekarang
api aku sekarang laut
Bung Karno !
Kau dan aku satu zat satu urat
Di zatmu di
zatku kapal-kapal kita berlayar
Di uratmu di
uratku kapal-kapal kita bertolak & berlabuh
6. AKU
Karya : Chairil
Anwar
Kalau sampai
waktuku
Ku mau tak
seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu
sedan itu
Aku ini
binatang jalang
Dari
kumpulannya terbuang
Biar peluru
menembus kulitku
Aku tetap
meradang menerjang
Luka dan bisa
kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang
pedih peri
Dan aku akan
lebih tidak perduli
Aku mau hidup
seribu tahun lagi
7. PENERIMAAN
Karya :
Chairil Anwar
Kalau kau mau
kuterima kau kembali
Dengan sepenuh
hati
Aku masih tetap
sendiri
Kutahu kau
bukan yang dulu lagi
Bak kembang
sari sudah terbagi
Jangan tunduk! Tentang aku dengan berani
Kalau kau mau
kuterima kembali
Untukku sendiri
tapi
Sedang dengan
cermin aku enggan berbagi.
8. HAMPA
Karya : Chairil Anwar
Kepada Sri
Sepi di luar. Sepi menekan mendesak.
Lurus kaku pohonan. Tak bergerak
Sampai ke puncak. Sepi memagut,
Tak satu kuasa melepas-renggut
Segala menanti.
Menanti. Menanti.
Sepi.
Tambah ini
menanti jadi mencekik
Memberat
mencekung punda
Sampai binasa
segala. Belum
apa-apa
Udara
bertuba. Setan bertempik
Ini sepi terus
ada. Dan menanti.
9. DOA
Karya : Chairil
Anwar
kepada pemeluk
teguh
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih
menyebut namaMu
Biar susah
sungguh
mengingat Kau
penuh seluruh
cahayaMu panas
suci
tinggal kerdip
lilin di kelam sunyi
Tuhanku
aku hilang
bentuk
remuk
Tuhanku
aku mengembara
di negeri asing
Tuhanku
di pintuMu aku
mengetuk
aku tidak bisa
berpaling
10. SAJAK PUTIH
Karya :
Chairil Anwar
Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan
melati
Harum rambutmu mengalun bergelut
senda
Sepi menyanyi, malam dalam mendoa
tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku
Hidup dari
hidupku, pintu terbuka
Selama matamu
bagiku menengadah
Selama kau
darah mengalir dari luka
Antara kita
mati datang tidak membelah...
Sumber : http://fithryahidayati.blogspot.co.id/2011/04/kumpulan-puisi-sastra-indonesia.html
Tag :
Materi,
Penyair Hebat
0 Komentar untuk "KUMPULAN PUISI CHAIRIL ANWAR TERBARU 2016"