Hanya sebuah catatan pemikiran sederhana

Feat

Rahasia Dunia Perkuliahan di PTN yang Jarang Orang Mengetahuinya

          

Apa yang ada dibenak sekalian tentang dunia perkuliahan khususnya di Universitas favorit peringkat 10 besar tingkat nasional, ada yang menganggap hanya orang kaya yang bisa kuliah disana, ada juga yang menganggap orang – orang pintar yang bisa masuk disana, prospek kerja bagus, kurikulum berjalan dengan baik, proses belajar mengajar sangat efektif dan efisien, dan masih banyak lagi. Kali ini aku akan membagikan sedikit cerita yang aku alami hari ini, ya hari yang menurutku hari dengan keadaan mood jelek. Hari rabu 21 September 2016, dengan jadwal kuliah padat mulai pagi sampai sore belum lagi jam 18:00 ada kegiatan mengajar anak – anak kecil di daerah X. Dengan kobaran semangat aku yakin melangkahkan kaki untuk mencari sebuah hal baru, hal yang belum pernah aku peroleh sebelumnya. Aku berangkat ke kampus pukul 06:35 berangkat menggunakan kendaraan dari Tuhan yaitu kaki, ya aku berangkat ke kampus berjalan kaki karena jarak kontrakan dengan kampus tidak terlalu jauh itung – itung sambal olahraga biar tetap sehat. Langkah demi langkah aku tapaki dengan mendengarkan lagu penggugah semangat “Kau Tak Sendiri” lagu dari Bondan Prakoso, dengan keyakinan penuh akhirnya sampailah di kampus, aku masuk ke kelas tiba – tiba semangatku yang kalanya tinggi mendadak down, aku tidak mengerti apa yang terjadi pada diriku ini, apakah gara – gara aku tidak terlalu minat dengan prodiku atau yang lain. Akhirnya aku memutuskan menaruh tas di bangku barisan kedua lalu aku tinggal ke kamar mandi, aku ingin menyendiri mencari ketenangan sebentar, setelah itu keadaan psikologisku sudah netral, aku memutuskan kembali ke kelas. Arah jarum jam berada di posisi 07:30 seharusnya dosen sudah datang dan memberikan mata kuliah, dalam fikiranku mungkin datang 10 menit lagi, oke aku dengan sabar menanti kegiatan belajar mengajar, menunggu sambal mendengarkan lagu dari SID “Jadilah Legenda” ya mendengarkan lagu itu agar motivasiku tetap terjaga meskipun lingkungan tidak mendukung. Kawan – kawanku bercanda gurau dengan yang lain, meskipun aku menjadi ketua kelas tapi aku memilih diam sendiri dengan mendengarkan lagu, bukannya aku bersikap apatis atau tidak mudah bergaul, tapi aku tidak menginginkan timbulnya rasa dendam, selama pertama kali kenalan sampai sekarang rata – rata sifat kawan – kawanku adalah mendekat ketika sedang membutuhkan dan menjauh ketika tidak butuh, persetan dengan pertemanan seperti itu. Aku hanya menemukan 3 teman yang benar – benar teman meskipun mereka bertiga perempuan semua, mereka memiliki pemikiran yang sama denganku, jadi aku lebih percaya dengan mereka dari pada yang lainnya. Setelah lama mendengarkan lagu tak terasa waktu menunjukkan jam 08:00 persetan dengan dosen, tidak masuk tanpa keterangan melakukan mahasiswa dengan semena – mena, padahal yang membuat aturan untuk tidak terlambat dan juga ketika tidak masuk harus ijin adalah beliau sendiri tapi nyatanya beliau yang melanggar sendiri, betapa kecewanya hati ini berjuang pergi sendiri jauh dari orang tua hanya demi mendapat ilmu tapi ada orang yang menghambatnya. Apakah seperti itu masih dianggap dengan pengajar, pengajar macam apa itu omong kosong yang dibesarkan tapi bukti nyatanya tidak ada, pasti ketika bertemu menggunakan alasan “maaf anak - anak saya ada tugas mendadak jadi ya tidak sempat memberi materi kepada kalian” alasan klasik, semua pelajar yang aku temui pasti sering menggunakan alasan itu. Dengan perasaan kecewa aku hanya bisa terdiam tak tahu apa yang harus aku lakukan, akhirnya aku memutuskan keluar dengan hati kecewa menghadapi omong kosong dari pengajar. Akhirnya aku menunggu mata kuliah yang kedua, aku menunggu dengan menikmati indahnya hamparan langit biru berkhayal seandainya dunia ini dipenuhi oleh manusia – manusia yang bertanggung jawab alangkah bahagianya hidup ini, tapi semua hanya khayalan belaka seandainya itu ada pasti sulit untuk mewujudkan. Satu jam menunggu akhirnya waktu sudah memunjukan pukul 09:45 aku bergegas menuju kelas kali ini aku memilih bangku paling belakang dan pojok sendiri, aku ingin menyendiri karena tidak akan ada yang pernah tahu semua rasa pada diriku ini. Aku menyendiri dengan mendengarkan lagu dari SID lagi dan juga menulis sebuah puisi untuk mengalirkan betapa kejamnya dunia ini kepada setiap manusia yang hidup. Waktu menunjukkan pukul 10:05 beliau telat lima menit, padahal dalam kontrak kuliah dijelaskan olehnya bahwa pukul 10 tepat sudah mulai kegiatan belajar mengajar, apakah seperti ini panutan yang perlu dicontoh, padahal pengajar memiliki tugas untuk memberikan panutan yang baik, tapi itu hanya bisa diucapkan semata tanpa ada implementasinya. Meskipun dosen sudah datang aku tetap melajutkan menulis puisi, tiba – tiba aku dipanggil, aku disuruh menanyakan computer yang dibuat media belajar mengajar tidak ada. Dengan wajah tersenyum meskipun dalam hati menjerit aku keluar menemui staf bagian fasilitas, ketika aku tanyakan ternyata komputernya rusak dan perlu diperbaiki, cuman ada satu computer yang bisa yaitu di kelas 301, dan kelasku itu 303. Aku kembali masuk kelas dan memberikan informasi tentang computer tadi, akhirnya dosen itu bilang tidak apa – apa, lalu beliau mengabsen mahasiswa yang hadir dikelas, setelah selesai. Beliau bilang “tidak ada komputernya nanti ketua kelas saya kasih filenya lalu yang lainnya bisa meminta” aku dengan lantang mengangkatkan tangan dan memberi tawaran meminjami laptop agar pptnya bisa ditampilkan di LCD dan ada kegiatan belajar mengajar. Dengan respon langsung beliau menanggapi pernyataanku dengan “itu urusanmu, meskipun kamu bawa mobil, bawa apa saja itu urusanmu” dalam batin aku berkata what the f*ck padahal aku memberikan pemecahan masalah agar ada kegiatan belajar mengajar. Lalu beliau menjelaskan “saya juga bawa laptop tapi dibawah, saya juga bawa mobil, kalian disini kan membayar, jadi ketika ada fasilitas yang tidak ada kalian berhak meminta fasilitas itu, nanti filenya saya saya printkan lalu saya kasih ke ketua kelas” dalam batinku apa hubungannya coba bilang saja males mengajar apa susahnya coba pakai alasan hak untuk dapat fasilitas segala. Akhirnya aku turun ikut beliau mencetak filenya lalu diberikan kepadaku, ternyata dosen lebih bajingan dari pada guruku SMA, lebih mengajarkan menjadi seorang koruptor, memakan gaji buta bekerja asal asalan tapi menuntut gaji besar. Tidak jauh dengan yang namanya koruptor, tapi kenapa KPK tidak menangkap tikus yang berkeliaran di dunia pendidikan ini dan jarang ada para tikus ini yang tertangkap. Dengan mudahnya berkeliaran kesana kemari mencari mangsa. Seperti inilah potret pendidikan tinggi di Indonesia, bagaimana bangsa ini bisa maju ketika para panutannya saja seperti itu, diajarkan untuk bekerja santai hasil harus besar. Kalau pembaca ingin tahu apa universitasnya silahkan lihat di about.





Tag : Diary, Opini
0 Komentar untuk "Rahasia Dunia Perkuliahan di PTN yang Jarang Orang Mengetahuinya"

Back To Top